10 Keunggulan Bata Hebel Sebagai Material Bangunan

Yasmin Shafiyyah—Homify Yasmin Shafiyyah—Homify
ซินเนอร์รี่-วิว หนองสำโรง อุดรธานี, Zen-zoro Co., Ltd. Zen-zoro Co., Ltd.
Loading admin actions …

Bata hebel atau bata ringan merupakan jenis material konstruksi bangunan pengganti bata merah yang memiliki bobot ringan jika dibandingkan dengan batu bata lain. Bata hebel ini terbentuk dari campuran bahan-bahan seperti pasir, semen, kimia busa, gypsum, kapur, pasta alumunium, dan air. Proses pembuatannya pun sudah sangat modern karena menggunakan mesin pabrik.

Karena berbagai keunggulannya, bata hebel semakin dicari dan diminati, terutama oleh para arsitek, pengembang atau developer perumahan. Bata hebel yang telah teruji standard SNI ini biasanya digunakan sebagai pondasi utama dalam membuat dinding rumah. Hal ini karena bata hebel bersifat ekonomis dan ringan sehingga terbilang cukup efisien dan cepat untuk digunakan dalam pembangunan proyek rumah, apartemen, hotel maupun proyek properti lainnya.

Selain ringan dan ekonomis, apa saja kelebihan dari bata hebel yang ditawarkan? Dan, apa saja kekurangannya yang perlu diperhatikan? Yuk, temukan jawabannya pada ulasannya berikut ini.

Sejarah Bata Hebel

Sejak tahun 1923, bata hebel sudah digunakan sebagai material pengganti bata merah di Swedia. Tahun 1943, untuk pertama kalinya Jerman menggunakan bata hebel sebagai material konstruksi bangunan. Saat itu, seorang ahli bernama Joseph Hebel memodifikasi bata ini dengan sangat beragam hingga menjadikan bata yang semakin kuat. Oleh karena itu, bata ini diberi nama ‘Bata Hebel’ untuk menghormati usaha Joseph Hebel.

Sedangkan di Indonesia, bata hebel sudah dikenal sejak awal tahun 1995. Sebelumnya, bata merah lebih digunakan sebagai material pada dinding rumah karena harganya yang relatif lebih murah dari bata hebel. Tetapi, kini sudah banyak yang tertarik menggunakan material bata hebel. Tentunya yang tertarik adalah mereka yang memiliki budget yang tinggi dan berpikir jangka panjang untuk mengaplikasikan bata hebel pada bangunan.

Jenis – Jenis Bata Hebel

Sebelum menyimak kelebihan dan kekurangan bata hebel, Anda perlu mengetahui jenis-jenisnya terlebih dahulu. Umumnya, terdapat dua jenis bata hebel yang beredar di pasaran, yakni bata hebel Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan bata hebel Cellular Lightweight Concrete (CLC). Untuk membandingkan kedua jenis bata hebel tersebut, simak penjelasan berikut ini.

Bata Hebel AAC

Bata hebel AAC merupakan beton seluler yang gelembung udaranya terbentuk dari reaksi kimia. Adapun bahan-bahan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang atau pengisi udara secara kimiawi.

Agar mudah mengenali dan membedakan, Anda bisa melihat jenis bata hebel dari segi warnanya. Bata hebel AAC ini berwarna putih karena terbentuk dari beragam materialnya. Untuk proses pembuatannya, biasanya menggunakan peralatan sederhana di industri rumahan yang kapasitas produksinya tidak begitu besar.

Karena material dan proses produksi AAC berbeda dengan CLC, maka bobot AAC cenderung lebih ringan. Tetapi, jika ingin menggunakan bata hebel AAC ini untuk dinding rumah, maka Anda membutuhkan semen khusus, yakni mortar atau thinbed.

Bata Hebel CLC

Bata hebel CLC merupakan beton konvensional yang mengganti material kerikil dengan gelembung udara. Dalam proses produksi, CLC menggunakan busa organik yang kurang stabil sehingga tidak ada reaksi kimia saat pencampuran adonan. Busa atau foam berfungsi hanya sebagai media pembungkus udara.

Jika bata hebel AAC berwarna putih, berbeda dengan bata hebel CLC yang memiliki warna abu-abu. Hal tersebut karena CLC terbuat dari material pasir sungai atau pasir tambang. Oleh karena itu, bobot CLC lebih berat dari AAC.

Umumnya, proses produksi bata hebel CLC menggunakan peralatan yang canggih dan modern sehingga bisa menghasilkan kapasitas produksi yang banyak dengan kualitas yang baik. Jika tertarik untuk memasang pada dinding rumah Anda, CLC ini bisa dipasang dengan semen biasa.

Ukuran dan Harga Bata Hebel

Umumnya, bata hebel memiliki beberapa tingkat ketebalan, yakni 75 mm, 100 mm, 125mm, 150 mm, 175 mm, dan 200 mm. Semakin tebal bata hebel yang Anda pilih maka akan semakin kuat kekuatan dinding yang dibangun. Namun, apakah semua ukuran tersebut mudah didapatkan? Tidak juga. Ukuran yang paling mudah ditemukan adalah ukuran 75 mm dan 100 mm.

Biasanya penjualan bata hebel menggunakan satuan meter kubik dengan harga yang menyesuaikan dengan daerah Anda. Umumnya, harga bata hebel untuk per 1 m² berkisar antara Rp700.000 hingga Rp750.000.

Bagaimana dengan spesifikasi bata hebel? Simak di bawah ini.

Panjang : 600 mm

Tinggi : 200 mm – 400 mm

Tebal : 75 mm – 100 mm

Berat jenis kering : 520 kg/m³

Berat jenis normal : 650 kg/m³

Kuat tekan : > 4,0 N/mm²

Konduktifitas termis : 0,14 W/mK

Tebal spesi : 3 mm

Ketahanan terhadap api : 4 jam

Jumlah per 1 m² : 8 – 9 buah

Bagaimana dengan proses produksinya? Ragam material seperti semen, pasir, dan air diaduk dalam mesin molen. Lalu, campuran bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam mesin foam generator dan diberikan kimia busa. Apabila sudah rata, adonan tersebut akan dicetak seperti proses pembuatan bata merah. Selanjutnya, setelah dicetak adalah proses pengeringan dengan dijemur.

Kelebihan Bata Hebel

Mengapa bata hebel semakin dicari dan diminati para pengembang atau developer? Tentunya karena material pengganti bata merah ini menawarkan berbagai keunggulan dalam membangun bangunan. Apa saja kelebihannya? Ini dia.

1. Memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan bata biasa sehingga beban struktur menjadi lebih kecil.

2. Ukuran yang dihasilkan lebih rapi dan seragam sehingga membuat dinding lebih rapi.

3. Memiliki ketahanan yang cukup baik sehingga jika terjadi gempa kemungkinan ambruk lebih kecil dari bata merah.

4. Kedap air sehingga kemungkinan terjadinya rembesan air pada dinding sangat kecil.

5. Tahan terhadap api.

6. Lebih kedap suara sehingga privasi di dalam rumah lebih terjaga.

7. Lebih hemat penggunaan perekat karena tidak memerlukan siar yang tinggi saat pemasangan.

8. Mudah di-instalasi karena bata hebel lebih mudah dibor atau dipotong.

9. Lebih mudah diangkut ke lokasi proyek.

10. Proses pemasangan lebih cepat dan mudah sehingga menghemat biaya pemasangan dan tentu, biaya membangun rumah

Kekurangan Bata Hebel

1. Tidak bisa menggunakan perekat biasa, melainkan membutuhkan perekat khusus, yakni semen instan yang dapat ditemukan di pasaran.

2. Membutuhkan tenaga pemasang yang berpengalaman dalam memasang bata hebel.

3. Harga bata hebel cenderung lebih mahal dibandingkan bata biasa dan biasanya hanya tersedia di toko bangunan besar atau distributor yang menyediakan.

4. Pembelian bata hebel harus dalam jumlah yang banyak (m³) Lebih sulit dikeringkan jika terkena air.

5. Dibutuhkan penggunaan roskam bergerigi untuk menempelkan semen mortar.

6. Karena ukurannya yang besar, untuk penggunaan ukuran tanggung akan menyisakan bata hebel yang terbuang. Untuk itu diperlukan perhitungan yang tepat.

Setelah menyimak pemaparan material bata hebel di atas, tentunya Anda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Pastikan Anda menyesuaikan dengan kebutuhan, budget, serta keinginan Anda dalam memilih bata untuk bangunan.

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine