Tinggal di daerah perkotaan bukan berarti Anda wajib mengusung konsep modern-minimalis khas hunian perkotaan untuk rumah Anda. Bila mau, Anda juga bisa, kok, mewujudkan rumah rustic yang kental dengan nuansa alami pedesaan.
Dalam Buku Ide kali ini, kami akan menunjukkan salah satu rumah bergaya tradisional yang begitu asri, serta memiliki detail-detail yang siap membuat Anda jatuh hati. Rumah yang terletak di daerah Kebagusan ini dikerjakan langsung oleh salah satu profesional kami di bidang arsitektur, yaitu Sony Architect Studio. Yuk, langsung saja kita simak bersama!
Sesaat setelah memasuki gerbang depan, Anda akan melihat hijaunya kebun di depan rumah bergaya rustic ini.
Terdapat pula ayunan yang menggantung di salah satu pohon. Terlihat begitu sempurna untuk menikmati waktu istirahat sore, ‘kan?
Tepat di samping kebun tadi, terdapat lahan parkir yang terbilang cukup lega. Agaknya, lahan parkir ini cukup untuk menampung 3 mobil sekaligus.
Sony Architect Studio juga menempatkan sebuah pergola berdesain simpel pada area parkir di rumah ini. Seperti yang dapat Anda lihat, pergola ini dimanfaatkan sebagai media untuk tanaman rambat di sana. Nantinya, begitu tanaman rambat ini kian subur, pergola ini tentu bisa menggantikan fungsi kanopi, agar kendaraan yang diparkir tidak terpapar sinar matahari langsung. Ide yang cukup brilian, bukan?
Keberadaan kolam kecil di area kebun depan rumah juga akan membuat momen santai sore penghuni rumah jadi kian spesial. Bisa rileks menikmati hangatnya sinar matahari sore ditemani syahdunya suara gemericik air kolam, hmmm.. What more could you ask for?
Sesuai konsep rustic yang diusung pada rumah ini, ketimbang kanopi plastik, Sony Architect Studio memilih menggunakan krey bambu untuk meminimalisir intensitas cahaya matahari yang masuk ke rumah saat hari sedang terik-teriknya.
Kini, yang Anda lihat adalah bagian teras depan dari rumah bergaya rustic ini. Mulai dari dinding bata merah, lantai berwarna kusam, kursi dan meja berbahan kayu, hingga ornamen lampu gantung yang digunakan, semua terkesan begitu menyatu dan mempertegas konsep tradisional yang diusung pada rumah ini, ya?
Sekarang, saatnya masuk lebih jauh untuk melihat langsung interior rumah rustic ini. Ruang yang Anda lihat pada gambar di atas ialah ruang keluarga yang terhubung langsung dengan ruang makan. Dari gambar ini, terlihat cukup jelas ‘kan bahwa kayu tetap menjadi unsur yang dominan pada interior rumah? Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa harmoni antara interior dan eksterior rumah terwujud dengan baik di sini.
Untuk memberi nuansa unik pada rumah bergaya rustic ini, Sony Architect Studio juga memilih memasukkan beberapa detail dengan desain yang tak biasa. Salah satunya yaitu gagang pintu berukuran raksasa seperti yang dapat Anda lihat pada gambar.
Bila Anda perhatikan, tak ada dinding pembatas permanen untuk membagi ruang di dalam rumah ini. Seperti yang terlihat pada poin sebelumnya, ruang keluarga menyatu langsung dengan ruang makan. Sementara, pada gambar ini, terlihat bilik bambu ditempatkan sebagai pembatas antara ruang yang satu dengan yang lain. Inilah yang membuat rumah bernuansa putih ini jadi terkesan lebih lega.
Gambar di atas menunjukkan ruang kerja yang terdapat pada rumah bergaya rustic ini. Penempatan beberapa jendela kaca besar memungkinkan ruangan ini mendapat penerangan yang intens di siang hari, sehingga orang di dalamnya pun bisa lebih produktif.
Bila diperhatikan lebih saksama, ruang kerja ini ternyata berhadapan langsung dengan kolam yang kita lihat di depan rumah tadi. Sehingga, saat otak mulai jengah, pemilik rumah dapat mengalihkan pandangannya sejenak ke arah kolam di luar untuk relaksasi. Benar-benar perencanaan ruang yang cemerlang! Setuju?
Untuk ruang dapur, Sony Architect Studio memilih menerapkan konsep minimalis. Meski begitu, kayu tetap menjadi unsur yang dominan, sehingga harmoni antar ruang di rumah ini tetap terbangun dengan baik.
Selain teras depan, rumah yang kental dengan nuansa rustic ini juga memiliki teras samping. Namun, seperti halnya di teras depan, konsep tradisional juga terasa begitu kental di teras samping ini. Tak hanya dinding bata merah, lantai berwarna kusam, dan furnitur lawas bergaya kedaerahan, pilar-pilar kayu yang cukup besar juga terlihat di sini.
Di sisi samping rumah ini juga terdapat jalan setapak yang cukup cantik. Jalan ini beralaskan keramik yang tampilannya menyerupai genting tanah liat. Jalan ini mengarah ke kolam kecil yang terdapat di belakang rumah, lho.
Nah, itulah sebuah rumah asri bergaya tradisional hasil garapan Sony Architect Studio, salah satu profesional kami di Homify. Bagaimana, menarik dan inspiratif, bukan? Untuk menghubungi Sony Architect Studio, Anda bisa klik link berikut: