7 Tips Menghemat Pemakaian Energi di Rumah

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Mediamöbel für den Wohnbereich, Schnepel Systemmöbel GmbH Schnepel Systemmöbel GmbH Ruang Keluarga Modern
Loading admin actions …

Perubahan iklim dan menipisnya sumber energi bukan hanya menjadi masalah bagi masyarakat luas, namun juga mempengaruhi kita sebagai individu. Setiap orang dapat berkontribusi secara aktif dalam melindungi planet yang kita huni. Anda juga bisa! Indonesia adalah salah satu negara yang melepaskan banyak CO2 setiap tahunnya.

Bagaimana cara berkontribusi mengurangi emisi? Ada beberapa trik sederhana yang dapat diterapkan di empat dinding (rumah) masing-masing. Dalam artikel ini, kami telah merangkai beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan sesuatu demi planet yang lebih hijau. Cara menghemat energi yang akan mereduksi jejak karbon, baik dalam bentuk aktivitas kecil maupun besar, serta dapat menghemat pengeluaran Anda.

1. Mencuci dan membilas secara tepat

Mesin cuci dan mesin pencuci piring (diswasher) adalah salah satu piranti elektronik yang memakan listrik dalam kapasitas besar di rumah Anda. Ada baiknya dua mesin ini digunakan hanya bila benar-benar diperlukan, yaitu ketika keduanya penuh dengan pakaian kotor dan piring kotor. Para ahli juga merekomendasikan agar setelan mesin diatur untuk mencuci dan membilas pada saat yang sama. Deterjen produksi terbaru cukup ampuh, sehingga merendam cucian dan mencuci dengan air panas tidak perlu dilakukan. Penggunaan pengering pakaian harus dibatasi, jika Anda ingin menghemat energi listrik dan pengeluaran.

Anda misalnya dapat mencuci pakaian dengan mesin kemudian mengeringkannya di bawah sinar matahari. Untuk mesin pencuci piring, asumsi bahwa mencuci piring dengan tangan lebih menghemat air ternyata salah. Jika dikalkulasi, maka mesin pencuci piring yang terisi penuh dengan piring kotor ternyata menghabiskan lebih sedikit air daripada mencuci piring secara manual.  

2. Pastikan perangkat elektronik dan listrik dimatikan

Salah satu cara termudah tapi penting yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah memencet tombol 'off' pada semua perangkat elektronik, mulai dari monitor PC sampai televisi dan dari saklar lampu sampai mesin cuci. Mode standby yang sering kita gunakan ternyata memakan banyak tenaga listrik, juga biaya. Sebenarnya, sekedar mematikan perangkat elektronik saja tidak cukup. Putuskan hubungan antara perangkat elektronik dan listrik dengan menekan tombol 'off' pada stopkontak strip utama. Kita dapat menghemat pemakaian listrik dengan satu langkah mudah dan mengurangi emisi CO2 sampai dengan 220 kg per tahun. Charger (pengisi daya) ponsel, alat cukur dan baterai yang dapat diisi daya harus diputuskan dari stop kontak sesering mungkin. 

3. Meredupkan lampu

Kita juga menghemat banyak energi terkait pencahayaan. Pertama adalah dengan memanfaatkan sinar matahari sebisa mungkin dan membatasi pemakaian sumber cahaya buatan. Peraturan penting lain yang harus kita ingat adalah mematikan semua lampu yang tidak digunakan dan tidak menyalakan lampu jika tidak ada seorang pun di ruangan itu. Lampu sensor gerak otomatis direkomendasikan untuk koridor dan tangga. Lampu ini akan menyala ketika ada gerakan/ seseorang di area itu, dan mati dengan sendirinya ketika tidak ada gerakan. Berbicara tentang lampu yang paling tepat, rasanya tidak ada yang mengalahkan lampu LED. Meski harganya lebih mahal daripada lampu biasa dan lampu hemat energi, namun lampu LED lebih sedikit mengkonsumsi energi. Dengan menghemat 85 persen energi, penghasilan yang bisa dihemat semakin besar. Lampu hemat energi memang merupakan solusi ramah energi, namun lampu ini mengandung merkuri dan oleh karena itu harus dibuang di tempat pembuangan khusus untuk limbah berbahaya. Jika memungkinkan, Anda sebaiknya menggunakan lampu dengan fungsi dimmer (peredup) dan gunakan kap lampu untuk memperkuat efek cahaya. 

4. Mengurangi konsumsi air

Pemakaian air rumah tangga bisa dikurangi bukan hanya dengan cara mencuci dan membilas yang tepat, namun juga dengan cara lainnya. Menurut penelitian, sekitar 100 liter air yang kita konsumsi setiap hari dapat dihemat sampai dengan 50% dengan beberapa cara sederhana. Misalnya dengan menggunakan kloset atau kepala shower dengan sistem penyiraman yang bukan hanya hemat air, tetapi juga hemat biaya. Mematikan keran air saat sedang menyikat gigi atau saat sedang mencuci tangan adalah cara menghemat air yang populer. Selain itu, semua keran air di apartemen dapat diganti dengan keran air otomatis yang menambahkan udara pada air dan memastikan lebih sedikit air yang terbuang. Air dan energi juga bisa dihemat dengan mandi shower. Shower menghabiskan 60-80 liter air, sementara mandi berendam menghabiskan 150-200 liter air. Sebuah upaya menghemat pengeluaran yang juga bermanfaat dalam jangka panjang adalah penerapan sistem grey water. Sistem ini dapat membersihkan air limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan sebagai air penyiram kloset, air untuk mencuci, dan menyiram tanaman. 

5. Memperbaiki ventilasi

Di negara empat musim seperti Jerman, banyak energi terbuang untuk menghidupkan pemanas ruangan saat suhu udara sedang sangat dingin. Sebaliknya di Indonesia, kita menggunakan energi listrik dalam jumlah besar untuk menghidupkan pendingin udara (AC). Apalagi di musim kemarau yang menyengat seperti saat ini. Selain mesin cuci, AC adalah pemakan energi yang cukup rakus. Hal ini bisa diatasi dengan cara menghidupkan AC ketika hari benar-benar panas. Perlu dipertimbangkan juga mendatangkan hawa sejuk alami ke dalam rumah dengan cara memperbaiki sirkulasi udara. Lubang ventilasi yang berada di dekat bubungan atap cukup membantu mengatasi hawa panas di dalam rumah. Jendela dan pintu sebaiknya dibuka saat pagi dan sore hari. Hindari membuka pintu dan jendela di siang hari yang terik, karena hal ini justru mengundang hawa panas dari luar masuk ke dalam rumah. 

Lihat juga berbagai cara membuat rumah tetap sejuk tanpa AC di sini.  

6. Menggunakan peralatan masak elektrik secara bijaksana

Di dapur pun kita bisa menghemat energi, yaitu tidak menggunakan kompor listrik secara berlebihan. Beberapa perangkat masak elektrik seperti alat untuk merebus air, alat untuk merebus telur, atau mesin kopi menggunakan daya listrik 40 persen lebih sedikit daripada kompor listrik.

Inilah mengapa kita sebaiknya tidak menggunakan perangkat-perangkat ini terlalu sering. Namun usahakan agar perebus air tidak terisi terlalu penuh, karena ini akan membuat perebus air bekerja terlalu keras dan memakan lebih banyak energi. Sesuai dengan penilaian siklus hidup (Life Cycle Assessment/ LCA), disarankan untuk menghindari penggunaan mesin kopi dan espresso yang menggunakan bantalan dan tabung dari bahan aluminium. Perangkat ini memakan banyak energi dalam proses pembuatannya dan menimbulkan polusi. Memang ada kalanya penggunaan kompor tidak dapat dihindari.

Kita masih dapat menghemat pemakaian energi saat menggunakan kompor dengan cara menutup panci atau wajan agar masakan lebih cepat mendidih dan memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk memasak, hal ini dapat menghemat energi hingga kurang lebih 30% terutama jika ukuran panci atau wajan disesuaikan dengan kebutuhan.

7. Gunakan Perangkat elektronik hemat energi

Coba perhatikan semua perangkat elektronik yang ada di rumah kita. Dari kulkas sampai mesin cuci, dan dari kompor listrik sampai televisi. Perangkat elektronik memang diciptakan untuk memudahkan hidup kita.

Secara umum, siapapun yang menggunakan perangkat hemat energi dan hemat air dapat menekan pengeluaran hingga 50%. Tidak ada ruginya membeli perangkat elektronik mahal tapi awet, karena kita dapat menghemat biaya untuk membeli perangkat yang sama di masa mendatang. Sangat disarankan agar Anda selalu memperhatikan spesifikasi efisiensi energi saat membeli perangkat elektronik. Pilihlah perangkat elektronik dengan spesifikasi A+ sampai A+++.

Simak juga artikel hemat energi lainnya di sini

Manakah dari tips hemat energi di atas yang sudah Anda terapkan di rumah? 

Butuh bantuan dengan projek Anda?
Hubungi kami!

Sorotan dari majalah